Rabu, 30 Desember 2009

Bagiku Engkau Tidak Akan Pernah Mati...!!!


santaisejenak.com

Rabu, 30 Desember 2009 tepat pukul 18.45 WIB, akhirnya Tuhan Allah berkenan "membebaskanmu" dari "penjara" tubuh yang ringkih...tubuh yang lumpuh...tubuh yang sudah tidak mampu lagi diajak berkompromi untuk mengimbangi semangat roh seorang pejuang sejati...roh seorang petarung yang lebih memilih menderita demi sebuah perlawanan...daripada menyerah pada penyakit-penyakit jahanam yang mendera tubuhmu sejak lama...

Bagiku...Gus Dur bukan hanya sekedar sebuah nama anak manusia...ia lebih dari itu...ia adalah nama yang telah "menampar" kesadaran intelektualku tentang arti manusia dan apa itu kemanusiaan...
Bagiku...Gus Dur bukan hanya sekedar nama seorang mantan Presiden...ia lebih dari itu...ia adalah nama seorang pemberontak tulen dalam mendobrak semua tradisi kemapanan yang "mengukung" manusia dan kemanusiaan itu sendiri...
Bagiku...Gus Dur bukan hanya sekedar nama seorang pemimpin umat...ia lebih dari itu...ia adalah nama yang mampu menampilkan "Wajah Tuhan" dalam setiap pembelaannya kepada mereka yang lemah dan tertindas...
Bagiku...Gus Dur bukan hanya sekedar nama seorang pemikir...ia lebih dari itu...ia adalah lambang sifat kesatria yang rela kehilangan segalanya...bahkan nyawanya sekalipun dalam merealisasikan nilai-nilai kebenaran dalam pemikirannya...

Berusaha memahami pemikiranmu melalui banyaknya tulisan diberbagai media maupun buku-buku yang kau tulis sendiri...
Berusaha memahami dirimu melalui banyaknya kontroversi baik sikap, perilaku maupun kata-katamu...
Berusaha memahami dirimu melalui sepak terjang dan aktivitasmu sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu...sepertinya hanyalah sebuah usaha sia-sia yang sangat melelahkan...aku tidak pernah bisa mengerti siapa engkau sebenarnya Gus...?
Engkau telah memberi ruang yang teramat lebar...bukan saja untukku...tetapi untuk semua bangsa ini dalam memahami siapa dirimu.
Dan tanpa aku sadari...dengan berusaha memahami siapa dirimu...aku justru belajar untuk memahami siapa diriku...
Semakin dalam aku berusaha memahami dirimu...justru aku menemukan "cermin besar" yang sangat jujur telah menelanjangi diriku...engkau telah "menampar" egoisme dalam diriku...egoisme yang telah menutup mata hati maupun rasionalitas otakku yang terbatas dalam memahami hakikat manusia yang "terpenjara" dengan segala aksesoris duniawinya...
Engkau adalah guru kemerdekaan bagiku...ya...sama seperti halnya Bung Karno yang berhasil memerdekakan bangsaku dari penjajahan...
Engkau membuatku sadar untuk menjadi manusia yang merdeka...bukan dari penjajahan kolonial...tetapi Merdeka dari sekat-sekat yang membatasi hubungan antar manusia...
Merdeka untuk menjadi diriku sendiri...
Merdeka dari rasa takut akan diri sendiri dalam mengambil sebuah keputusan seberat apapun resikonya...
Merdeka dari kemunafikan...
dan Merdeka dari penderitaan akan keterbatasan tubuh yang sakit dan fana ini...

Itulah sebabnya Gus...mengapa engkau tidak akan pernah mati bagiku...engkau akan tetap hidup...karena "cermin besar" itu masih terpampang didepan wajahku hingga detik ini...
Akan tetap kupegang erat "cermin besar" itu agar ia tidak jatuh...dan sungguh aku berjanji kepadamu untuk tetap menggenggamnya kuat-kuat sampai akhir hayatku walaupun badai datang sekalipun...
Badai-badai itu pasti akan datang Gus...tetapi aku tidak takut..dan aku tidak akan pernah lagi takut.
Terima kasih untuk semuanya Gus...Terima Kasih Tuhan karena Engkau telah memberikan seorang Gus Dur bagi bangsa kami...
dan Terima kasih Tuhan karena Engkau telah membebaskannya dari segala penderitaan yang telah diajalaninya dengan setia...
Selamat Jalan Gus...dan Doakan Kami Selalu di Rumahmu yang Baru....Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini