Jumat, 07 Agustus 2009

Siapakah aku..? (Sebuah Biografi Singkat)


Aku dilahirkan di Kota Hujan Bogor, 10 Oktober 1979, anak pertama dari dua bersaudara. Buah cinta dari dua pribadi yang sangat jauh berbeda dalam banyak hal. Almarhum bapak-ku adalah seorang perantauan dari bumi Flores, Adonara Barat tepatnya...seseorang yang tidak pernah mengecap pendidikan tinggi, hanya sekolah sampai kelas 5 SD, berwatak sangat "keras" seperti layaknya watak orang seberang pada umumnya. Pertama kalinya dalam hidup aku belajar tentang bagaimana menjalani hidup dengan harmonis ditengah-tengah keberagaman, aku melihat sosok bapak yang selalu ringan tangan dalam membantu orang lain tanpa memandang perbedaan asal-usul, kemampuan bersosialisasi yang sangat fleksibel..tidak kaku...dan jauh dari kesan egoisme. Ia selalu mampu membuat dirinya diterima dengan baik dimanapun ia berada, ia disegani bukan karena ia "keras" tetapi justru karena ia memegang teguh prinsip hidupnya sebagai seorang perantau. Salah satu prinsip hidupnya yang paling aku kagumi sampai detik ini adalah prinsip untuk tidak bergantung pada bantuan ataupun belas kasihan orang lain......  

Sedangkan almarhum ibuku adalah seorang perempuan Sunda, berasal dari keluarga yang mapan secara ekonomi, pernah mengeyam pendidikan tinggi di sebuah sekolah tinggi di kota Bogor. Untuk pertama kalinya pula aku belajar tentang sikap hidup hemat dari ibuku, sejak kecil aku diajarkan untuk disiplin menabung. Ibuku memang hanya seorang ibu rumah tangga...tapi ia bukan ibu rumah tangga biasa...ia tidak tinggal diam dalam memenuhi kebutuhan keluarga, ia aktif bekerja membantu bapak mencukupi kebutuhan keluarga...ia mau bekerja apa saja..ia belajar membuat kue,menjualnya sedikit demi sedikit...hingga semakin luas jaringan pelanggannya. Ia sangat concern pada kualitas produk yg ia jual, ia akan menolak order pesanan jika ia yakin ia tidak mampu mengerjakannya secara maksimal. Ibuku sangat dikenal di daerah Palmerah dan sekitarnya sebagai pembuat kue yang handal.....

Masa kecilku kuhabiskan di sebuah perkampungan di Palmerah. Sejak kecil, hidupku dan adikku amatlah teratur...bukan karena kesadaran pribadi tentunya...tetapi lebih karena sebuah keterpaksaan atas "aturan main" yg sangat disiplin dari kedua orangtuaku. Waktu makan, belajar dan bermain diatur sedemikian rupa, sampai aku malu kepada teman-teman sebaya karena terkesan seperti "anak manja", bapakku tidak akan segan berlaku keras jika kami melanggar "aturan main" tersebut. Perlakuan tersebut baru sedikit berubah ketika aku mulai memasuki bangku SMA. Aku tinggal di asrama dan baru pulang sebulan sekali, di saat itulah aku merasa bahwa orangtuaku sudah mulai "merelakan" putera-puteranya hidup dan menikmati masa remaja dengan sedikit kebebasan...tidak lagi terikat "aturan main" dalam batas-batas tertentu. Memasuki bangku kuliah, kebebasan itu semakin terasa....bahkan aku sudah mulai berani merokok di depan bapak..padahal masih belum bisa cari uang sendiri.


Sejak kecil aku suka sekali membaca...waktu SD sampai SMA aku biasa menghabiskan waktu berjam-jam di ruang perpustakaan sekolah sampai tutup. Mengenai kebiasaan menulis, pertama kali di asramalah aku belajar untuk menulis...karena dipaksa "aturan main" bahwa sebelum jam tidur kami harus merefleksikan pengalaman kami pada hari itu, menuliskannya dalam sebuah buku, melakukan evaluasi dan membuat perencanaan untuk keesokan harinya berdasarkan refleksi dari pengalaman hari itu. Banyak manfaat positif yang bisa kuambil dari kebiasaan itu, hanya saja sayang...kebiasaan itu tidak berlanjut seiring lulusnya aku dari sekolah itu...


Banyak orang yg mengenang masa mudanya dengan mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah. Justru aku merasakan bahwa masa SMA adalah masa-masa pencarian jati diri yang paling berat yang pernah aku alami. Sekolahku homogen alias siswanya laki-laki semua..tidak ada mahluk perempuan kecuali guru, suster dan ibu-ibu dapur tentunya...
Yang paling berat adalah...hidup kami diatur hari demi hari dan jam demi jam harus sesuai dengan jadwal kegiatan, bayangkan...sejak bangun tidur sampai istirahat malam...hidup kami sudah diatur jadwal..Kami dipaksa untuk taat secara total dan tanpa kompromi terhadap semua jadwal kegiatan dan "aturan main" asrama, tidak ada tawar menawar.....Setiap pelanggaran atas "aturan main" tersebut akan diganjar hukuman...dan hukuman yang paling berat adalah dikeluarkan dari asrama dan juga sekolah tentunya..... Masa itu juga berat bagiku...karena aku belajar untuk "jauh" dari kenikmatan anak remaja pada umumya seperti berpacaran..berpesta...nonton film sepuasnya...makan enak sepuasnya...dan lain-lain keindahan hidup remaja pada umumya

Masa kuliah adalah masa pergolakan...karena dimasa itu aku aktif turun kejalan bersama mahasiswa yang lain....sedih dan terluka karena rekan seperjuangan harus meninggal karena kekerasan aparat....bahagia karena pertama kali jatuh cinta pada seorang perempuan...dan takut...setelah lulus nanti bertanya-tanya mau bekerja apa.....terbebani..karena tidak sedikit biaya yang dikeluarkan orang tua untuk membiayai kuliahku....tidak punya cita-cita...dan sering gagal...termasuk dalam hal percintaan he..he...


Masa bekerja adalah masa-masa normal...normal karena sudah mulai mandiri, tidak lagi terikat "aturan main", mulai berani mengambil pilihan hidup dan berani mempertanggungjawabkannya. Mulai juga mengenal dng lebih baik apa arti tanggung jawab dlm menjalin hubungan asmara dengan satu atau beberapa perempuan sekaligus....mengenal hedonisme masa muda..dan hidup foya-foya...menikmati setiap detik hasil keringat sendiri...


Itulah sekelumit gambaran sederhana tentang "Siapakah aku...?". Sebagai sebuah hasil refleksi...aku sadar bahwa setiap manusia yang mau belajar...yang punya prinsip hidup dan punya tujuan...akan selalu berkembang. Terlepas dari alasan motivasi apapun...pada akhirnya kita akan dihadapkan pada suatu titik, yaitu titik dimana kita harus memilih....memilih mau menjadi apa...memilih mau mengimani apa...memilih untuk jujur atau tidak pada diri sendiri...dan seribu satu macam pilihan lainnya. Di titik itulah...kita akan mampu "mengenal" diri kita dengan lebih baik....terutama disaat kita berani mengambil segala resiko dari pilihan-pilihan tersebut dan mempertanggungjawabkannya.......

1 komentar:

Cari Blog Ini